Bersahabatlah Dengan Paman Sam
Selama ini Amerika Serikat sering dianggap sebagai musuh bersama. Pasalnya, negeri yang dipimpin oleh Presiden Bush itu kebijakan luar negerinya sering dianggap anti Islam. Bukan hal yang aneh jika Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam kemudian sering menghujatnya. Seruan untuk memboikot produk negeri Paman Sam pun sering berkumandang.
Tak banyak yang tahu jika ternyata Paman Sam adalah 'sahabat' yang baik. Minimal dalam hubungan perdagangan Indonesia sangat sangat diuntungkan.
Data Badan Pusat Statistik menyebutkan surplus neraca perdagangan Indonesia yang terbesar berasal dari negeri Paman Sam itu. Sampai dengan semester I, ekspor Indonesia melebihi impor dari Amerika Serikat sebesar US$ 2,5 miliar.
Angka tersebut merupakan setengah dari total surplus neraca perdagangan Indonesia pada semester I 2008 yang sebesar US$ 5 miliar.
"Jadi sebenarnya mitra dagang paling menguntungkan buat Indonesia adalah Amerika Serikat," kata Kepala BPS Rusman Heriawan dalam keterangan persnya, Jumat (01/08).Lanjut Dia, Amerika Serikat menurutnya merupakan negara pangsa pasar ekspor non migas terbesar bagi Indonesia.
Surplus terbesar lainya adalah perdagangan Indonesia dengan negara-negara Uni Eropa (27 negara) sebesar US$ 2,8 miliar.
Sementara defisit perdagangan terbesar dengan China sebesar US$ 2,7 miliar. Harap maklum, Indonesia sangat rakus dengan produk buatan negeri Tirai Bambu itu. Kemudian diikuti Australia US$ 1 miliar (daging, susu, buah diimpor dari Negeri Kanguru itu), Jepang US$ 618 juta (Honda, Suzuki, Toyota, Mitsubihi, Sony dll deh) dan Singapura US$ 612 juta (Negara kecil yang tengil).
Data juga menunjukan negara tujuan ekspor non migas terbesar pada Juni 2008 yang masih dikuasai oleh Amerika Serikat. Ekspor kita mencapai US$ 1,19 miliar ke negeri itu. "Ekspor kita ke AS masih kencang walaupun AS merupakan negara pionir yang mengalami resesi," katanya.
Sebesar 11,61 persen produk non migas Indonesia di ekspor ke Amerika Serikat. Tak mengherankan jika perfoma ekspor kita sangat tergantung negeri itu.
Jadi, sudah seharusnya kita membina hubungan baik dengan negeri Paman Sam itu bukan?
Tak banyak yang tahu jika ternyata Paman Sam adalah 'sahabat' yang baik. Minimal dalam hubungan perdagangan Indonesia sangat sangat diuntungkan.
Data Badan Pusat Statistik menyebutkan surplus neraca perdagangan Indonesia yang terbesar berasal dari negeri Paman Sam itu. Sampai dengan semester I, ekspor Indonesia melebihi impor dari Amerika Serikat sebesar US$ 2,5 miliar.
Angka tersebut merupakan setengah dari total surplus neraca perdagangan Indonesia pada semester I 2008 yang sebesar US$ 5 miliar.
"Jadi sebenarnya mitra dagang paling menguntungkan buat Indonesia adalah Amerika Serikat," kata Kepala BPS Rusman Heriawan dalam keterangan persnya, Jumat (01/08).Lanjut Dia, Amerika Serikat menurutnya merupakan negara pangsa pasar ekspor non migas terbesar bagi Indonesia.
Surplus terbesar lainya adalah perdagangan Indonesia dengan negara-negara Uni Eropa (27 negara) sebesar US$ 2,8 miliar.
Sementara defisit perdagangan terbesar dengan China sebesar US$ 2,7 miliar. Harap maklum, Indonesia sangat rakus dengan produk buatan negeri Tirai Bambu itu. Kemudian diikuti Australia US$ 1 miliar (daging, susu, buah diimpor dari Negeri Kanguru itu), Jepang US$ 618 juta (Honda, Suzuki, Toyota, Mitsubihi, Sony dll deh) dan Singapura US$ 612 juta (Negara kecil yang tengil).
Data juga menunjukan negara tujuan ekspor non migas terbesar pada Juni 2008 yang masih dikuasai oleh Amerika Serikat. Ekspor kita mencapai US$ 1,19 miliar ke negeri itu. "Ekspor kita ke AS masih kencang walaupun AS merupakan negara pionir yang mengalami resesi," katanya.
Sebesar 11,61 persen produk non migas Indonesia di ekspor ke Amerika Serikat. Tak mengherankan jika perfoma ekspor kita sangat tergantung negeri itu.
Jadi, sudah seharusnya kita membina hubungan baik dengan negeri Paman Sam itu bukan?
0 Response to "Bersahabatlah Dengan Paman Sam"
Post a Comment