In Vietnam (2) : Water Puppet Show
Ok, saya lanjutkan ceritanya
Mulai..
Usai menjelajahi Chi Chi Tunnels, kami minta ke Jackie untuk di-drop di restoran halal dan enak di daerah Pham Ngu Lao. Jackie menurunkan kami di sebuah restoran India. Hmmh, rasanya tidak mengecewakan dan harganya pun bersahabat...
Perut terisi, tenaga kembali dan waktu masih sore. Kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mengelilingi Ho Chi Minh City (HCMC).Berbekal peta, kami memulai perjalanan. Langkah kaki mengarah ke Ben Than Market..Ah,beruntung di HCMC banyak sekali taman sehingga perjalanan kami tak terlalu melelahkan meskipun cuaca terik..
Setelah melewati taman yang ada patung Tran Nguyen Han berkendara kuda, sampailah di Ben Than. Karena baru awal perjalanan, kami memutuskan untuk tidak membeli oleh-oleh terlebih dahulu...jadi, hanya sekedar melihat-lihat disitu. Cukup...Perjalanan kami lanjutkan ke tempat pertunjukan water puppet (wayang air), kesenian khas Vietnam.
Sampai di tempat, kami langsung membeli tiket seharga VND 80.000. Pertunjukan digelar tiga waktu, pilihannya pukul 17.00, 18.30 atau 20.00 dan kami memilih yang paling awal. Pintu dibuka 15 menit sebelumnya, usai membayar tiket kami segera masuk ruangan 'bioskop' berkapasitas sekitar 200 orang dipandu dua orang petugas dengan baju khas Vietnam sampai ke tempat duduk.
(Water Puppet dalam Bahasa Vietnam disebut mua roi nuoc artinya boneka yang menari diatas air. Sesuai dengan namanya, pertunjukan wayang boneka itu dilakukan diatas kolam. Ditepi, kanan dan kirinya diapit pemain musik dan penyanyi pengiring (sinden). Pemain musik juga merangkap narator yang berganti-ganti setiap babak).
Lima menit sebelum bertunjukan, alarm berbunyi. Tenang, itu bukan kebakaran tetapi tanda pertunjukan akan segera dimilai. Lampu dimatikan,layar pun terbuka dannnnn show dimulai...
Pertunjukan dibagi menjadi kira-kira 15 babak. Setiap babaknya itu menceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat Vietnam, ya mirip-mirip kehidupan di pedesaan Indonesia lah. Ada bertani,beternak dan tentu saja penuh dengan mitos-mitos. Semua dialog dan nyanyian disajikan dalam bahasa Vietnam, saya hanya bisa mengira-ngira apa yang mereka pertunjukan.
Pokoknya dalam pertunjukan itu ada cerita tentang kegiatan bercocok tanam, tarian naga, bocah kecil bermain di atas kerbau dengan seruling, menangkap kodok, pasangan bebek dan anak-anaknya, menangkap ikan, tarian singa, tarian burung phoenix, Raja Le Loi dalam perjalanan perah, anak-anak bermain di air, balap perahu, unicorn bermain bola, tarian peri-peri cantik, dan tarian empat binatang suci.
Meskipun saya kurang mengerti, tapi saya cukup menikmati pertunjukan itu..kadang kami juga tertawa dengan tingkah boneka-boneka itu. Yang saya kagumi adalah teknik permainan mereka.Boneka bisa bergerak bebas dari diatas air,ada efek asap, naga menyemburkan api, anak kecil berjumpalitan, musang yang bisa memanjat pohon dan peri yang menari-nari dengan cantiknya di atas kolam. Dari awal pertunjukan saya berpikir, dimana para pemain yang menggerakan boneka-boneka itu yah??
Nah, setelah pertunjukan usai, akhirnya para pemain muncul dari balik panggung dan memberi hormat. Mereka bawah kuyup. Penonton pun memberikan tepuk tangan meriah..
Konon katanya, wayang air merupakan permainan masyarakat Vietnam ketika masa tanam padi dimulai, dimana sawah-sawah mulai terendam air. Water puppet ini sudah dikenal di Vietnam sejak abad ke-11. Kesenian ini juga menjadi kebanggaan masyarakat Vietnam, sering ditampilkan di berbagai festival internasional atau saat kegiatan pertukaran budaya dengan negara lain.
Saya memberikan nilai 9 untuk pertunjukan itu. Saya pikir rugi besar jika ke Vietnam tak menonton pertunjukan ini. 'Not watching a performance of Water Puppetry means not visiting Vietnam yet'.
Usai pertunjukan kami menyempatkan untuk menikmati kopi di Nguyen Tran Dung Coffe Shop!Mirip Bakoel Koffie di Cikini lah tempatnya.Asik buat ngobrol dan ada fasilitas wifi. Penat lepas sudah, kami melanjutkan perjalanan.
Hari sudah malam, taman-taman kota dan jalanan yang kami lewati bertambah ramai. Hmmh, orang-orang vietnam ternyata sangat suka olah raga dan menari. Taman kota dipenuhi warga Saigon yang mencari keringat dengan bermain dakao (olah raga khas vietnam, mirip sepak takraw tetapi menggunakan kok berpegas),yoga, senam, badminton, futsal dan berdansa.
Taman kota di Saigon, terawat dengan baik dan bersih. Penataanya pun artistik dengan patung-patung tersebar disetiap sudut taman. Fasilitas juga memadai, ada alat fitnes yang bisa digunakan bebas dan tentunya gratis..
Perjalanan berlanjut. Sampai di hostel dan kami langsung istirahat.
Di hari ketiga kami merencanakan City Tour. Tempat yang akan kami kunjungi sudah ada di list : War Remnant Musium, Notre Dame Cathedal Basilica, Post Office dan Reunification Palace.
Bersambung lagi..
1 Response to "In Vietnam (2) : Water Puppet Show"
Thank you very much for this useful article. I like it. buy 4000 watch hours on youtube
Post a Comment