In Vietnam (3) : Kekejaman Perang Vietnam
Lanjut...ini tulisan yang ketiga tentang perjalanan saya di Vietnam.
Seperti yang sudah di rencanakan, hari ketiga di vietnam jadwal kami adalah mengunjungi War Remnant Museum, Notre Dame, Post Office dan Reunification (Independence) Palace.
Pertama, War Remnant Museum!Tempat ini mendokumentasikan kekejaman tentara Amerika dalam peperangan di Vietnam.Mmh, Kalau di film Hollywood, Rambo contohnya, tentara Viet Cong digambarkan sebagai pasukan yang brutal dan kejam di tempat inilah justru terdapat dokumentasi otentik yang mengabadikan kekejaman tentara Amerika yang sangat bertentangan dengan film-film mereka. Film Rambo menjadi tampak norak dimata saya..*padahal dulu saya pengagum berat Sylvester Stallone lho..hehe
Museum peninggalan perang ini terletak di Jalan Vo Van Tan, Distrik 3, Ho Chi Minh City. Berbekal peta, kami berjalan kaki dari Pham Ngu Lao sekitar 30 menit, rutenya hampir sama dengan ke arah tempat pertunjukan Water Puppet. Hanya saja kami memilih melewati belakang Independence Palace.
Sampai di Jalan Vo Van Tan, tak sulit untuk menemukan museum itu yang didirikan pada 1978 itu atau 3 tahun sejak kemerdekaan Vietnam diproklamirkan Ho Chi Minh pada 30 April 1975. Di pelataran musium terpajang berbagai macam kendaraan perang made in Amerika, Helikopter, pesawat tempur Falcon F-5A, tank dan lainnya. Mungkin ada sekitar 10 kendaraan tempur yang diparkir di halaman museum itu.
Setelah sampai, kami membeli tiket masuk seharga 15.000 VND (Rp 7500). Cukup murah bukan?.Sebelum memasuki ruang utama museum, kami berpose terlebih dahulu dengan 'rongsokan' kendaraan tempur itu. Puas jeprat-jepret, kami segera masuk ke ruang pamer museum.
Ok, museum itu terbagi dalam 7 ruangan utama yang masing-masing memiliki tema. Setiap ruang pamer memajang foto-foto, poster, senjata dan dokumentasi perang vietnam, baik sebelum perang meletus, saat perang, hingga pasca perang, memasuki masa damai dan lainnya.
Museum juga memajang para fotografer yang mengabadikan kejadian selama perang yang berlangsung puluhan tahun itu. Saya kagum sama para fotografer itu. Dengan kamera yang saya tentu saja belum digital, mereka bisa menyajikan foto-foto yang artistik, hidup dan bercerita. Yang dipajang di museum ini adalah koleksi foto dari 134 reporter perang dari 11 negara, kabarnya kesemuanya tewas di medan perang. SALUT, angkat topi tinggi-tinggi buat mereka!
Tiap-tiap ruangan ada lebih dari 100 foto yang dipajang. Untuk mengetahui informasinya, silahkan baca catatan yang terpajang di bawahnya.
Di ruangan 'Historical truth', bisa dilihat fakta-fakta sejarah yang mencengangkan. Misalnya neh, diceritakan bahwa saat Perang Vietnam, Amerika mengerahkan sekitar 6,5 juta tentara darat, laut dan udara. Dahsyat bukan?. Dua puluh dua ribu bom buatan pabrik juga dijatuhkan tentara Amerika di sekujur Vietnam!Bom Crater atau lubang-lubang bekas bom masih bisa dilihat hingga kini..contohnya, ada di Chu Chi Tunnels.
Beralih ke ruang 'Requiem', perasaan saya kok jadi bersedih..*maklum, saya hatinya lembut..hehe.Disitu terpampang betapa kejamnya perang. Contohnya, foto-foto prajurit yang sekarat di kedua belah pihak. Ada pula, foto penduduk sipil korban bom napalm, kemudian tentara Viet Cong tak bernyawa yang dikumpulkan dalam parit dengan prajurit AS 'mejeng' diatasnya.
"During the Vietnam War, 3 million Vietnamese were killed (among the 2 million civilians), 2 million people injured, 300.000 people missed."-dari brosur War Remnant Museum
Dalam ruangan 'Impolite system' hari saya bertambah pedih dengan gambaran penyiksaan dan pembunuhan tentara Viet Cong maupun penduduk sipil oleh pasukan negeri Paman Sam itu. Ya Tuhan..ada foto tentara Amerika yang mengangkat serpihan baju tentara Vietkong dan di baju tersebut tergantung kepala. Ada lagi yang tidak kalah kejam, dalam foto terpampang seorang, entah tentara atau penduduk sipil, yang diikat kakinya dengan tali dan diseret panser. Tentara Amerika berompi lengkap dengan senapanya nangkring diatas tank dan berpose...tertulis di bawahnya keterangan bahwa kejadian itu dilakukan di Provinsi Binh Duong, September 1970.
Dalam satu ruangan juga terpampang korban-korban kekejaman bom-bom amerika. Dalam ruangan itu, ada 2 janin yang diawetkan dalam kotak kaca. Diceritakan Janin itu cacat akibat pemakaian bom jenis Agent Orange yang ditabur amerika.
Agent Orange, sebenarnya adalah bom yang diisi herbisida, zat kimia pemusnah hama tanaman. Bom tersebut dikemas dalam drum berstrip warna oranye sehingga dinamakan Agent Orange. Amerika menyebarkan zat ini dari udara dengan tujuan memusnahkan tumbuh-tumbuhan tempat bersembunyi pasukan Vietkong. Pasalnya, tentara Vietkong menggunakan hutan sebagai basis perlawananya dan tentara amerika sulit untuk bertempur di tengah hutan yang rapat dengan pepohonan.
"Over 2 million hectares of forests and agricultural lands destroyed by toxic chemicals" - dari brosur War Remnant Museum
Dalam kurun waktu 10 tahun, dari 1961-1971, tentara amerika dicacat menyebarkan 77 juta liter Agent Orange di Vietnam Selatan hingga perbatasan Kamboja. Tak hanya agent orange, ada pula bom jenis lain yang diberi nama berdasarkan warna strip di drum-nya, diantaranya agent purple, green, pink, white dan blue. Kesemua jenis bom tersebut menyisakan residu yang bersifat racun, seperti dioxin.
("During the Vietnam War, the USA used 14 million tons of bombs and shells (20 times as much as the quantity used during the Korean War, 7 times as much as the one used during the Second World War), more than 70 million liters of toxic chemicals, among the 44 million liters of Agent Orange."- dari brosur War Remnant Museum)
Zat tersebut diketahui dapat menyebabkan kanker, kelainan genetik, dan cacat fisik. Dampaknya juga terasa pada ibu hamil sehingga janin dalam kandungan jika terpapar pun bisa cacat.
Selain awetan janin, foto-foto diruang itu menggambarkan anak-anak dan orang dewasa yang cacat akibat agent orange. Seperti saya ceritakan sebelumnya, pemerintah memberdayakan korban perang yang menderita cacat untuk bekerja di tempat pembuatan dan penjualan souvenir. Pemerintah melarang kaum difabel ini menjadi peminta-minta. Di Vietnam juga ada LSM dan lembaga khusus yang menangani mereka.
Ah, sayang. Saya lupa mengunjungi 'Tiger Cage' yang ada di samping kiri museum. Konon disitu ada penjara da tempat penyiksaan pejuang vietnam. Disitu terdapat guillotine, mesin eksekusi khas Perancis era Raja Louis. Waktu itu, keburu jam istirahat dan pengunjung diusir keluar semua. Kami lalu mengunjungi obyek lainnya dan tidak kembali lagi ke situ...
Usai mengunjungi museum itu saya jadi geleng-geleng. Ada yah negara yang turut campur dan membunuh begitu banyak orang hanya karena alasan yang menurut saya omong kosong. Vietnam dijadikan medan perang dengan alasan ideologi. Uh, yang jadi korban ujung-ujungnya rakyat jelata juga to??
Perang vietnam merupakan perang antara Vietnam Utara dikomandani oleh Ho Chi Minh (Paman Ho) dibantu China dan Rusia yang merupakan blok komunis dengan Vietnam Selatan pimpinan Ngo Dinh Diem yang anti- komunis. Akan tetapi, Ngo Dinh Diem yang menasbihkan diri menjadi presiden digulingkan oleh kelompok Vietnam Utara yang bekerjasama
dengan Vietcong (tentara pendukung komunis di Vietnam Selatan). Amerika dan sekutunya kemudian turut campur dalam perang tersebut dengan alasan untuk memerangi kumunisme.
Perang pun menjadi tak berimbang. Amerika dari dulu emang phobia dan suka pamer kekuatan. Mereka menjadikan Vietnam sebagai ajang uji peralatan tempur dan bom-bom terbaru. Vietnam yang kalah canggih tentu saja menggunakan taktik gerilya yang ternyata bisa membuat amerika kalang kabut!.Panik, Amerika pun membabi-buta dan yang jadi korban akhirnya rakyat yang tak berdosa. Huh...
Mulai sekaranng ga usah ada perang lagi lah..Make Love not War.Oke?
Usai menahan nafas di War Remnant Museum kami lalu mengunjungi Notre Dame Cathredal Basilica yang hanya terletak beberapa blok. Gereja cantik tersebut dibangun oleh Kolonial Perancis 1863 - 1880. Gereja tersebut konon dibuat mirip dengan Notre Dame yang ada di Perancis. Semua material bangunan kabarnya pun didatangkan langsung dari negeri romantis itu.
Bangunan yang sebagian besar terbuat dari bata merah itu memang artistik dan menarik. Di depan gereja tersebut terdapat patung Bunda Maria setinggi kurang lebih lima meter. Tempatnya menarik dan mengundang hasrat untuk berfoto..dan 1,2,3 bunnncissss...eh, ada banyak burung dara jinak berterbangan disitu. Kebetulan cuaca lagi bagus sehingga puluhan burung dara itu menjadi teman kami menikmati siang di depan gereja tua hehe.
Setelah itu, kamu berkunjung ke Central Post Office yang terletak diseberang Notre Dame. Kantor posnya juga cantik. Maklum, bangunan yang selesai pada 1891 itu di desain oleh Gustave Eiffel sang arsitek menara Eiffel legendaris itu. Di kantor pos yang juga dibangun jaman kolonial itu, tersedia berbagai souvenir cantik. Harganya pun bersahabat. Malah lebih murah dari harga yang saya dapatkan di Ben Than Market. Mau berkirim kartu pos ke kawan?Langsung saja beli dan kirim disitu..Hati-hati, didalam kantor pos Uncle Ho selalu memperhatikanmu!
Usai makan siang di kedai Ban Chuon yang menyajikan vietnamesse Rice Spring Roll, sorenya kami berkunjung ke reunification palace atau yang disebut juga independence palace. Tempat itu merupakan monumen bersatunya kembali vietnam utara dan selatan pasca kemenangan Paman Ho. Istana itu pernah dijadikan tempat berkantor presiden. Di dalamnya terdapat berbagai koleksi Paman Ho dan cinderamata dari berbagai negara, termasuk batik keris dari Indonesia. Oh ya, yang menarik di istana tersebut terdapat ruang khusus untuk berjudi..:-). Selebihnya, perjalanan di istana tersebut mirip dengan berkunjung ke istana bogor..hehe. Isinya ya lukisan, barang-barang seni, ruang-ruang istana dengan ornamen yang cukup mewah dan lainya.
Lelah seharian berkeliling kota, kami kembali ke hostel untuk rehat. Besoknya, kami akan melanjutkan perjalanan ke Cambodia...
Bersambung
Seperti yang sudah di rencanakan, hari ketiga di vietnam jadwal kami adalah mengunjungi War Remnant Museum, Notre Dame, Post Office dan Reunification (Independence) Palace.
Pertama, War Remnant Museum!Tempat ini mendokumentasikan kekejaman tentara Amerika dalam peperangan di Vietnam.Mmh, Kalau di film Hollywood, Rambo contohnya, tentara Viet Cong digambarkan sebagai pasukan yang brutal dan kejam di tempat inilah justru terdapat dokumentasi otentik yang mengabadikan kekejaman tentara Amerika yang sangat bertentangan dengan film-film mereka. Film Rambo menjadi tampak norak dimata saya..*padahal dulu saya pengagum berat Sylvester Stallone lho..hehe
Museum peninggalan perang ini terletak di Jalan Vo Van Tan, Distrik 3, Ho Chi Minh City. Berbekal peta, kami berjalan kaki dari Pham Ngu Lao sekitar 30 menit, rutenya hampir sama dengan ke arah tempat pertunjukan Water Puppet. Hanya saja kami memilih melewati belakang Independence Palace.
Sampai di Jalan Vo Van Tan, tak sulit untuk menemukan museum itu yang didirikan pada 1978 itu atau 3 tahun sejak kemerdekaan Vietnam diproklamirkan Ho Chi Minh pada 30 April 1975. Di pelataran musium terpajang berbagai macam kendaraan perang made in Amerika, Helikopter, pesawat tempur Falcon F-5A, tank dan lainnya. Mungkin ada sekitar 10 kendaraan tempur yang diparkir di halaman museum itu.
Setelah sampai, kami membeli tiket masuk seharga 15.000 VND (Rp 7500). Cukup murah bukan?.Sebelum memasuki ruang utama museum, kami berpose terlebih dahulu dengan 'rongsokan' kendaraan tempur itu. Puas jeprat-jepret, kami segera masuk ke ruang pamer museum.
Ok, museum itu terbagi dalam 7 ruangan utama yang masing-masing memiliki tema. Setiap ruang pamer memajang foto-foto, poster, senjata dan dokumentasi perang vietnam, baik sebelum perang meletus, saat perang, hingga pasca perang, memasuki masa damai dan lainnya.
Museum juga memajang para fotografer yang mengabadikan kejadian selama perang yang berlangsung puluhan tahun itu. Saya kagum sama para fotografer itu. Dengan kamera yang saya tentu saja belum digital, mereka bisa menyajikan foto-foto yang artistik, hidup dan bercerita. Yang dipajang di museum ini adalah koleksi foto dari 134 reporter perang dari 11 negara, kabarnya kesemuanya tewas di medan perang. SALUT, angkat topi tinggi-tinggi buat mereka!
Tiap-tiap ruangan ada lebih dari 100 foto yang dipajang. Untuk mengetahui informasinya, silahkan baca catatan yang terpajang di bawahnya.
Di ruangan 'Historical truth', bisa dilihat fakta-fakta sejarah yang mencengangkan. Misalnya neh, diceritakan bahwa saat Perang Vietnam, Amerika mengerahkan sekitar 6,5 juta tentara darat, laut dan udara. Dahsyat bukan?. Dua puluh dua ribu bom buatan pabrik juga dijatuhkan tentara Amerika di sekujur Vietnam!Bom Crater atau lubang-lubang bekas bom masih bisa dilihat hingga kini..contohnya, ada di Chu Chi Tunnels.
Beralih ke ruang 'Requiem', perasaan saya kok jadi bersedih..*maklum, saya hatinya lembut..hehe.Disitu terpampang betapa kejamnya perang. Contohnya, foto-foto prajurit yang sekarat di kedua belah pihak. Ada pula, foto penduduk sipil korban bom napalm, kemudian tentara Viet Cong tak bernyawa yang dikumpulkan dalam parit dengan prajurit AS 'mejeng' diatasnya.
"During the Vietnam War, 3 million Vietnamese were killed (among the 2 million civilians), 2 million people injured, 300.000 people missed."-dari brosur War Remnant Museum
Dalam ruangan 'Impolite system' hari saya bertambah pedih dengan gambaran penyiksaan dan pembunuhan tentara Viet Cong maupun penduduk sipil oleh pasukan negeri Paman Sam itu. Ya Tuhan..ada foto tentara Amerika yang mengangkat serpihan baju tentara Vietkong dan di baju tersebut tergantung kepala. Ada lagi yang tidak kalah kejam, dalam foto terpampang seorang, entah tentara atau penduduk sipil, yang diikat kakinya dengan tali dan diseret panser. Tentara Amerika berompi lengkap dengan senapanya nangkring diatas tank dan berpose...tertulis di bawahnya keterangan bahwa kejadian itu dilakukan di Provinsi Binh Duong, September 1970.
Dalam satu ruangan juga terpampang korban-korban kekejaman bom-bom amerika. Dalam ruangan itu, ada 2 janin yang diawetkan dalam kotak kaca. Diceritakan Janin itu cacat akibat pemakaian bom jenis Agent Orange yang ditabur amerika.
Agent Orange, sebenarnya adalah bom yang diisi herbisida, zat kimia pemusnah hama tanaman. Bom tersebut dikemas dalam drum berstrip warna oranye sehingga dinamakan Agent Orange. Amerika menyebarkan zat ini dari udara dengan tujuan memusnahkan tumbuh-tumbuhan tempat bersembunyi pasukan Vietkong. Pasalnya, tentara Vietkong menggunakan hutan sebagai basis perlawananya dan tentara amerika sulit untuk bertempur di tengah hutan yang rapat dengan pepohonan.
"Over 2 million hectares of forests and agricultural lands destroyed by toxic chemicals" - dari brosur War Remnant Museum
Dalam kurun waktu 10 tahun, dari 1961-1971, tentara amerika dicacat menyebarkan 77 juta liter Agent Orange di Vietnam Selatan hingga perbatasan Kamboja. Tak hanya agent orange, ada pula bom jenis lain yang diberi nama berdasarkan warna strip di drum-nya, diantaranya agent purple, green, pink, white dan blue. Kesemua jenis bom tersebut menyisakan residu yang bersifat racun, seperti dioxin.
("During the Vietnam War, the USA used 14 million tons of bombs and shells (20 times as much as the quantity used during the Korean War, 7 times as much as the one used during the Second World War), more than 70 million liters of toxic chemicals, among the 44 million liters of Agent Orange."- dari brosur War Remnant Museum)
Zat tersebut diketahui dapat menyebabkan kanker, kelainan genetik, dan cacat fisik. Dampaknya juga terasa pada ibu hamil sehingga janin dalam kandungan jika terpapar pun bisa cacat.
Selain awetan janin, foto-foto diruang itu menggambarkan anak-anak dan orang dewasa yang cacat akibat agent orange. Seperti saya ceritakan sebelumnya, pemerintah memberdayakan korban perang yang menderita cacat untuk bekerja di tempat pembuatan dan penjualan souvenir. Pemerintah melarang kaum difabel ini menjadi peminta-minta. Di Vietnam juga ada LSM dan lembaga khusus yang menangani mereka.
Ah, sayang. Saya lupa mengunjungi 'Tiger Cage' yang ada di samping kiri museum. Konon disitu ada penjara da tempat penyiksaan pejuang vietnam. Disitu terdapat guillotine, mesin eksekusi khas Perancis era Raja Louis. Waktu itu, keburu jam istirahat dan pengunjung diusir keluar semua. Kami lalu mengunjungi obyek lainnya dan tidak kembali lagi ke situ...
Usai mengunjungi museum itu saya jadi geleng-geleng. Ada yah negara yang turut campur dan membunuh begitu banyak orang hanya karena alasan yang menurut saya omong kosong. Vietnam dijadikan medan perang dengan alasan ideologi. Uh, yang jadi korban ujung-ujungnya rakyat jelata juga to??
Perang vietnam merupakan perang antara Vietnam Utara dikomandani oleh Ho Chi Minh (Paman Ho) dibantu China dan Rusia yang merupakan blok komunis dengan Vietnam Selatan pimpinan Ngo Dinh Diem yang anti- komunis. Akan tetapi, Ngo Dinh Diem yang menasbihkan diri menjadi presiden digulingkan oleh kelompok Vietnam Utara yang bekerjasama
dengan Vietcong (tentara pendukung komunis di Vietnam Selatan). Amerika dan sekutunya kemudian turut campur dalam perang tersebut dengan alasan untuk memerangi kumunisme.
Perang pun menjadi tak berimbang. Amerika dari dulu emang phobia dan suka pamer kekuatan. Mereka menjadikan Vietnam sebagai ajang uji peralatan tempur dan bom-bom terbaru. Vietnam yang kalah canggih tentu saja menggunakan taktik gerilya yang ternyata bisa membuat amerika kalang kabut!.Panik, Amerika pun membabi-buta dan yang jadi korban akhirnya rakyat yang tak berdosa. Huh...
Mulai sekaranng ga usah ada perang lagi lah..Make Love not War.Oke?
Usai menahan nafas di War Remnant Museum kami lalu mengunjungi Notre Dame Cathredal Basilica yang hanya terletak beberapa blok. Gereja cantik tersebut dibangun oleh Kolonial Perancis 1863 - 1880. Gereja tersebut konon dibuat mirip dengan Notre Dame yang ada di Perancis. Semua material bangunan kabarnya pun didatangkan langsung dari negeri romantis itu.
Bangunan yang sebagian besar terbuat dari bata merah itu memang artistik dan menarik. Di depan gereja tersebut terdapat patung Bunda Maria setinggi kurang lebih lima meter. Tempatnya menarik dan mengundang hasrat untuk berfoto..dan 1,2,3 bunnncissss...eh, ada banyak burung dara jinak berterbangan disitu. Kebetulan cuaca lagi bagus sehingga puluhan burung dara itu menjadi teman kami menikmati siang di depan gereja tua hehe.
Setelah itu, kamu berkunjung ke Central Post Office yang terletak diseberang Notre Dame. Kantor posnya juga cantik. Maklum, bangunan yang selesai pada 1891 itu di desain oleh Gustave Eiffel sang arsitek menara Eiffel legendaris itu. Di kantor pos yang juga dibangun jaman kolonial itu, tersedia berbagai souvenir cantik. Harganya pun bersahabat. Malah lebih murah dari harga yang saya dapatkan di Ben Than Market. Mau berkirim kartu pos ke kawan?Langsung saja beli dan kirim disitu..Hati-hati, didalam kantor pos Uncle Ho selalu memperhatikanmu!
Usai makan siang di kedai Ban Chuon yang menyajikan vietnamesse Rice Spring Roll, sorenya kami berkunjung ke reunification palace atau yang disebut juga independence palace. Tempat itu merupakan monumen bersatunya kembali vietnam utara dan selatan pasca kemenangan Paman Ho. Istana itu pernah dijadikan tempat berkantor presiden. Di dalamnya terdapat berbagai koleksi Paman Ho dan cinderamata dari berbagai negara, termasuk batik keris dari Indonesia. Oh ya, yang menarik di istana tersebut terdapat ruang khusus untuk berjudi..:-). Selebihnya, perjalanan di istana tersebut mirip dengan berkunjung ke istana bogor..hehe. Isinya ya lukisan, barang-barang seni, ruang-ruang istana dengan ornamen yang cukup mewah dan lainya.
Lelah seharian berkeliling kota, kami kembali ke hostel untuk rehat. Besoknya, kami akan melanjutkan perjalanan ke Cambodia...
Bersambung
0 Response to "In Vietnam (3) : Kekejaman Perang Vietnam"
Post a Comment