Prasasti Cipaku : Siapakah Indra Wardhana Wikrama Deva?
Situs Prasasti Cipaku (Dok.Pribadi) |
“Indra Wardhana Wikrama
Deva”
Sebaris kalimat itulah yang berhasil
ditafsirkan oleh Drs. Kusen, Arkeolog Universitas Gajah Mada dari rangkaian
aksara yang kini sudah terkikis dan sulit untuk dibaca kembali itu. Prasasti
yang diduga berasal dari abad ke 5 Masehi itu mulai diteliti sejak tahun 1983
dan saat ini sudah ditetapkan menjadi Benda Cagar Budaya oleh Balai Pelestarian
Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
Indra Wardana Wikrama Deva, tulisan yg tergores di Prasasti Cipaku (Dok. Wikipedia) |
Sayangnya
penelitian lanjutkan mengenai Prasasti Cipaku masih minim sehingga belum jelas
siapakah Indra Wardhana Wikrama Deva, berasal dari kerajaan apa dan kenapa ada
di Purbalingga. Para sejarawan menduga nama yang tergores pada Prasasti Cipaku
adalah nama raja / bangsawan pada masa lampau, sekira abad ke 3-5 Masehi. Namun, raja siapa dari kerajaan mana masih
belumlah bisa dipastikan.
Ada dugaan merupakan bangsawan dari
Kerajaan Tarumanegara yang berpusat di Jawa Barat. Hal itu terkait dengan
temuan batu bertulis juga di Sungai Ciaruteun, Ciareteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor yang kemudian disebut dengan
Prasasti Ciaruteun. Baik Prasasti Cipaku maupun Prasasti Ciaruteun
ditulis dalam bentuk seloka dengan beraksarakan Huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.
Kedua prasasti juga ditaksir dibuat pada
masa yang sama.Perbedaaanya, jika Prasasti Cipaku hanya terpahat satu
baris kalimat, Prasasti Ciareteun tergores empat baris dengan seloka metrum
anustubh. Dalam prasasti ini juga terdapat sepasang pahatan telapak
kaki, gambar umbi, sulur-suluran (pilin), dan laba-laba. Isi tulisan Prasasti
Ciareteun adalah :
Vikkrantasyavanipat eh
Srimatah purnnavarmmanah
Tarumanagarendrasya
Visnoriva padadvayam
Replika Prasasti Ciareteun (Dok.Wikipedia) |
Setelah diterjemahkan, tulisan dalam Prasasti
Ciaruteun memiliki arti sebagai berikut : “Inilah tanda sepasang telapak kaki
seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia Sang Purnnawarmman,
raja di Negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”.
Raja Purnawarman adalah raja yang
diduga memimpin masa keemasan Kerajaan Tarumanegara. Jadi, apakah Cipaku dan
Wilayah Purbalingga waktu itu masuk wilayah kekuasaan Sang Purnawarman? Bisa
jadi.
Namun, ada pula dugaan bahwa Cipaku
dulunya merupakan pusat kekuasaan Kerajaan Galuh Purba dengan Indra Wardana
Wikrama Deva salah satu rajanya. Ya, ini bisa jadi juga.
Hingga kini Prasasti Cipaku masih
menyimpan misteri.
Di Prasasti Cipaku (Dok.Pribadi) |
Ada beberapa informasi unik mengenai Watu Tulis ini,
selain bersejarah batu ini konon mengandung daya magnet yang kuat sehingga jarum
kompas petunjuk arah jika didekatkan ke watu tulis maka akan bisa berbalik arah
180 derajat. Batu besar tersebut dipercayai berasal dari pecahan meteor yang
jatuh dari langit.
Kalau bertandang kesitu silakan coba sendiri yaaa..
Watu Tulis juga masih dikeramatkan warga setempat dan
dikunjungi berbagai peziarah dari dalam dan luar kota. Banyak sisa dupa dan
sesaji yang ditinggalkan di sekitar Prasasti Cipaku.
Mau ke Prasasti Cipaku? Ini rutenya.
Tidak sulit
mecari keberadaan prasasti ini. Dari Pusat Kota Purbalingga, Anda bisa
berkendara ke arah Bobotsari, setelah sampai di perempatan Mangunegara, Mrebet
belok ke kanan. Ikuti terus jalan utama dan ada penunjuk jalan menuju Prasasti
Cipaku yang dibuat Pemda Kab. Purbalingga maupun Balai Pelestarian Benda Cagar
Budaya Jawa Tengah.
Anda bisa
memarkir kendaraan di Musem Lokastithi Giri Badra yang ada di berada di area
Situs Cipaku. Kemudian, lewati jalan setapak tepat di samping museum milik
Bapak Mintohardjo ini kurang lebih 50 m.
Ahai.. Serrr (Dok.Pribadi) |
Catatan :
Artikel tentang Prasasti
Cipaku pernah saya tulis di kompasiana yang bisa dibaca disini, juga saya
vlog-kan yang bisa ditonton disini
Sumber rujukan artikel wikipedia
tentang Prasasti Cipaku dan Prasasti Ciareteun
0 Response to "Prasasti Cipaku : Siapakah Indra Wardhana Wikrama Deva?"
Post a Comment